"Ya Allah, Ya Rabbi, Ya Rahman, Ya Rahim, siapapun Ia yang sedang berdoa kebaikan untuk hamba dalam kerahasiaan di waktu malam dan siang ataupun dalam keadaan terang-terangan, maka kembalikanlah untuknya berkali kali lipat dari apa yang Ia doakan untuk hamba. Dan untuk siapapun yang berharap dan berniat keburukan untuk hamba, maafkanlah mereka, jauhkanlah sifat itu dari mereka dan limpahkan kebahagiaan untuk mereka, kelapangan untuk mereka sebagaimana kebahagiaan yang juga hamba inginkan, dan jadikanlah kami hamba Mu yang berhati lembut dan mudah memaafkan. Aamiin".
Sepenggal doa yang manjur di kala hati sedang tidak karuan, di saat diperlakukan buruk oleh orang lain. Saya percaya berdoa kebaikan pada orang yang mendzalimi kita akan menjauhkan kita dari dendam, dari hati yang busuk. Jadi pendendam itu menyeramkan dan ga tenang hidupnya. Bagaimana bisa bahagia jika hati masih menyimpan rasa marah ? Saya sebenarnya bukan orang yang bisa dengan gampang memaafkan apalagi untuk hal yang fatal, saya perlu waktu, ga bisa tiba-tiba hari itu rasa kecewanya reda atau hati udah ikhlas, dalam beberapa minggu saya mencoba mengontrol emosi saya, pikiran saya, perkataan saya, yang kalau lagi dalam keadaan gitu pasti yang keluar hanya yang negatif, yang keluar bisa-bisa doa keburukan tapi saya berusaha menahan meskipun kadang keingat dan bawaannya pengen doain yang jelek-jelek aja biar menderita sekalian orangnya. Tapi saya pikir lagi saya ga mau jadi orang yang rugi dan ga bisa memetik hikmah dari setiap kejadian dalam hidup saya.
Tapi semua itu ga perlu dipaksakan kok, pelan-pelan aja ikutinya. Kalo dipaksa malahan hati yang jadinya sesak sendiri, jadi memaafkannya sambil santai-santai aja, sambil mikirin sisa hidup kita mau dibawa kemana atau sambil mikirin rencana apa kedepannya yang bermanfaat buat diri sendiri dan orang lain. Dan yang terpenting harus selalu berpikiran positif, apapun itu yang Allah tarik dan jauhkan dari hidup kita udah pasti ga baik atau ga cocok buat kita, jadi jangan ngotot banget.
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula” (QS. Az Zalzalah: 7-8).
Komentar
Posting Komentar